Anjuran jihad Al Qaeda yang diserukan untuk seluruh pasukan dan umat muslim di Asia memantik polemik baru.
Biksu radikal asal Thailand yang mendukung Wirathu mengancam akan menghabisi umat muslim di negeri Gajah Putih tersebut.
Sentimen anti-Islam didengungkan oleh Biksu Budha di Thailand. Baru-baru ini, seorang biksu di Thailand menjadi bahan pembicaraan karena ingin mencontoh biksu Myanmar, Ashin Wirathu, yang “sukses” membunuhi dan mengusir warga Muslim dari Myanmar.
Biksu Maha Aphichat, nama biksu Thailand tersebut, mulai dikenal pada Oktober tahun kemarin. Biksu yang tinggal di ibukota Bangkok ini menghasut pengikutnya, etnis Buddha Thai, untuk membakar semua masjid Muslim Melayu di selatan negara Thailand.
Cara Aphicat menghasut pengikutnya dengan menuduh Muslim Melayu yang mendominasi wilayah selatan Thailand melakukan pemberontakan dan membunuh 20 biksu serta melukai beberapa orang lainnya. Seakan dizalimi, Aphicat mengatakan akan menghentikan “pembantaian tersebut”
“Saya ingin menghentikan umat Islam membunuh kami. Kita tidak bisa mentolerir ini,” demikian hasutan biksu tersebut, seperti dilansir portal terpercaya Singapura, Channelnewsasia.com, Senin.
Tak hanya itu, biksu berusia 30 tahun itu mengancam membersihkan etnis Muslim Melayu di negara Thailand.
“Jika pengikut Budha dan para biksu terbunuh maka kita akan membalas. Pembalasan kami tidak akan hanya berada di selatan, tapi terhadap Muslim di seluruh negeri,” ancamnya.
Meskipun belum ada masjid yang dibakar, namun sentimen anti-Islam di Thailand menyebar luas di dunia maya. Hal ini juga merupakan pesan yang dikirim Aphichat dengan pesan permusuhan melalui media sosial.
Aphichat juga menggunakan konflik lokal untuk memicu ketegangan Islam-Budha, seperti penolakan masyarakat Muslim dalam pembangunan sebuah taman Buddha di Pattani pada bulan Januari. Baru-baru ini, dia mengangkat masalah pendirian pabrik makanan halal untuk memicu ketegangan Islam-Budha.
Aphichat mengungkapkan, langkah yang dia tempuh ini meniru metode yang dilakukan Ashin Wirathu di negara Myanmar. Dengan hasutan, Wirathu berhasil mengusir warga Muslim Rohingnya dan membantai mereka.
“Merpati (biksu) tidak dapat membantu kita menghadapi ancaman ini, seperti di selatan, tapi elang bisa. Itulah apa yang terjadi di Myanmar, dan saya menerapkan cara Wirathu di Thailand,” ungkap Aphichat.
Sumber : https://publikri.blogspot.co.id/2017/09/biksu-radikal-thailand-ini-bela-wirathu.html#
Biksu radikal asal Thailand yang mendukung Wirathu mengancam akan menghabisi umat muslim di negeri Gajah Putih tersebut.
Sentimen anti-Islam didengungkan oleh Biksu Budha di Thailand. Baru-baru ini, seorang biksu di Thailand menjadi bahan pembicaraan karena ingin mencontoh biksu Myanmar, Ashin Wirathu, yang “sukses” membunuhi dan mengusir warga Muslim dari Myanmar.
Biksu Maha Aphichat, nama biksu Thailand tersebut, mulai dikenal pada Oktober tahun kemarin. Biksu yang tinggal di ibukota Bangkok ini menghasut pengikutnya, etnis Buddha Thai, untuk membakar semua masjid Muslim Melayu di selatan negara Thailand.
Cara Aphicat menghasut pengikutnya dengan menuduh Muslim Melayu yang mendominasi wilayah selatan Thailand melakukan pemberontakan dan membunuh 20 biksu serta melukai beberapa orang lainnya. Seakan dizalimi, Aphicat mengatakan akan menghentikan “pembantaian tersebut”
“Saya ingin menghentikan umat Islam membunuh kami. Kita tidak bisa mentolerir ini,” demikian hasutan biksu tersebut, seperti dilansir portal terpercaya Singapura, Channelnewsasia.com, Senin.
Tak hanya itu, biksu berusia 30 tahun itu mengancam membersihkan etnis Muslim Melayu di negara Thailand.
“Jika pengikut Budha dan para biksu terbunuh maka kita akan membalas. Pembalasan kami tidak akan hanya berada di selatan, tapi terhadap Muslim di seluruh negeri,” ancamnya.
Meskipun belum ada masjid yang dibakar, namun sentimen anti-Islam di Thailand menyebar luas di dunia maya. Hal ini juga merupakan pesan yang dikirim Aphichat dengan pesan permusuhan melalui media sosial.
Aphichat juga menggunakan konflik lokal untuk memicu ketegangan Islam-Budha, seperti penolakan masyarakat Muslim dalam pembangunan sebuah taman Buddha di Pattani pada bulan Januari. Baru-baru ini, dia mengangkat masalah pendirian pabrik makanan halal untuk memicu ketegangan Islam-Budha.
Aphichat mengungkapkan, langkah yang dia tempuh ini meniru metode yang dilakukan Ashin Wirathu di negara Myanmar. Dengan hasutan, Wirathu berhasil mengusir warga Muslim Rohingnya dan membantai mereka.
“Merpati (biksu) tidak dapat membantu kita menghadapi ancaman ini, seperti di selatan, tapi elang bisa. Itulah apa yang terjadi di Myanmar, dan saya menerapkan cara Wirathu di Thailand,” ungkap Aphichat.
Sumber : https://publikri.blogspot.co.id/2017/09/biksu-radikal-thailand-ini-bela-wirathu.html#