Pembangunan infrastruktur jalan bertujuan untuk mempermudah transportasi masyarakat.
Pengerjaan proyek idealnya harus memperhatikan kondisi tanah agar konstruksi bangunan tidak rentan longsor.
Namun berbeda pada bangunan jalan cor setebal 50 sentimeter dan panjang 20 meter yang berada di pinggir sungai musi.
Akses penghubung Kecamatan Gandus, Palembang yang dibangun awal tahun 2017 itu kini telah retak.
Bahkan bagian tengah jalan telah terbelah membentuk rongga yang memiliki kedalaman hingga satu meter.
Kondisi itu membuat permukaan jalan tidak lagi rata, akibatnya banyak pengguna jalan menjadi ketakutan untuk melintas.
Padahal setiap hari jalan itu dilalui ratusan kendaraan untuk keluar masuk daerah yang diproyeksikan sebagai kawasan industri itu.
Seorang warga, Perdana (32) menyampaikan kerusakan jalan vital itu memang sangat menyulitkan warga.
Dirinya khawatir akses jalan itu cepat ataupun lambat akan semakin parah sehingga tidak dapat dilewati.
"Satu dua hari ini saya lihat rongga di bagian median terus membesar, saya jadi takut saat melintas," jelasnya
Ia melanjutkan rongga yang berada di median jalan saat ini telah sebesar ban sepeda motor sehingga sangat membahayakan.
Belum lagi, permukaan jalan yang tak rata bak tangga semakin memperparah keadaan.
"Bayangkan kalau ban motor masuk di rongga itu, tidak ada lain, pengguna jalan pasti celaka," katanya
Kondisi jalan Gandus Palembang
Kondisi jalan Gandus Palembang (Tribunsumsel.com/ Yohanes Tri Nugroho)
Dirinya berharap kondisi jalan dapat segera disikapi oleh pemerintah daerah setempat sebelum ada korban.
Sulaiman (32) sudah menduga umur jalan cor itu tidak bertahan lama.
Menurutnya, titik tersebut sebelumnya terdapat siring (drainase) membelah sungai yang menjadi tempat mengalirnya air luapan sungai musi.
" Setahu saya ada gorong-gorong yang mengalirkan air baik dari areal sawah ke sungai maupun sebaliknya," ungkapnya
Pembangunan akses jalan tersebut kala itu tidak memperhatikan kondisi tersebut.
Padahal seingatnya dirinya sempat mengingatkan pekerja proyek untuk dapat menempatkan box curvert sebagai jalan air.
" Mau setebal apapun jalan cor, pasti akan retak, karena tanah disitu sangat labil," jelasnya
Sulaiman menambahkan gorong gorong lama belum sama sekali dibongkar, dan hanya ditimbul material saja.
Selanjutnya, para pekerja proyek kala itu langsung melakukan pengecoran jalan setinggi 50 sentimeter.
" Langsung main cor saja dulu, nah lihat saja didalam ada rongga itu bekas gorong gorong lama," ucapnya sembari menunjuk ke rongga dibawah jalan cor itu.
Pengerjaan proyek idealnya harus memperhatikan kondisi tanah agar konstruksi bangunan tidak rentan longsor.
Namun berbeda pada bangunan jalan cor setebal 50 sentimeter dan panjang 20 meter yang berada di pinggir sungai musi.
Akses penghubung Kecamatan Gandus, Palembang yang dibangun awal tahun 2017 itu kini telah retak.
Bahkan bagian tengah jalan telah terbelah membentuk rongga yang memiliki kedalaman hingga satu meter.
Kondisi itu membuat permukaan jalan tidak lagi rata, akibatnya banyak pengguna jalan menjadi ketakutan untuk melintas.
Padahal setiap hari jalan itu dilalui ratusan kendaraan untuk keluar masuk daerah yang diproyeksikan sebagai kawasan industri itu.
Seorang warga, Perdana (32) menyampaikan kerusakan jalan vital itu memang sangat menyulitkan warga.
Dirinya khawatir akses jalan itu cepat ataupun lambat akan semakin parah sehingga tidak dapat dilewati.
"Satu dua hari ini saya lihat rongga di bagian median terus membesar, saya jadi takut saat melintas," jelasnya
Ia melanjutkan rongga yang berada di median jalan saat ini telah sebesar ban sepeda motor sehingga sangat membahayakan.
Belum lagi, permukaan jalan yang tak rata bak tangga semakin memperparah keadaan.
"Bayangkan kalau ban motor masuk di rongga itu, tidak ada lain, pengguna jalan pasti celaka," katanya
Kondisi jalan Gandus Palembang
Kondisi jalan Gandus Palembang (Tribunsumsel.com/ Yohanes Tri Nugroho)
Dirinya berharap kondisi jalan dapat segera disikapi oleh pemerintah daerah setempat sebelum ada korban.
Sulaiman (32) sudah menduga umur jalan cor itu tidak bertahan lama.
Menurutnya, titik tersebut sebelumnya terdapat siring (drainase) membelah sungai yang menjadi tempat mengalirnya air luapan sungai musi.
" Setahu saya ada gorong-gorong yang mengalirkan air baik dari areal sawah ke sungai maupun sebaliknya," ungkapnya
Pembangunan akses jalan tersebut kala itu tidak memperhatikan kondisi tersebut.
Padahal seingatnya dirinya sempat mengingatkan pekerja proyek untuk dapat menempatkan box curvert sebagai jalan air.
" Mau setebal apapun jalan cor, pasti akan retak, karena tanah disitu sangat labil," jelasnya
Sulaiman menambahkan gorong gorong lama belum sama sekali dibongkar, dan hanya ditimbul material saja.
Selanjutnya, para pekerja proyek kala itu langsung melakukan pengecoran jalan setinggi 50 sentimeter.
" Langsung main cor saja dulu, nah lihat saja didalam ada rongga itu bekas gorong gorong lama," ucapnya sembari menunjuk ke rongga dibawah jalan cor itu.