Rumahku adalah istanaku.
Istilah itu sering kali dipakai untuk menandakan bahwa rumah adalah tempat seseorang untuk kembali.
Itu juga yang menyebabkan orang-orang rantauan rela mudik ke kampung halaman.
Demi kembali ke rumah dan bertemu keluarga yang mendiami rumah tersebut.
Saat ini untuk memiliki rumah terkadang orang rela mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.
Ada pula yang mengajukan kredit perumahan rakyat.
Semua itu dilakukan demi memiliki rumah idaman.
Lantas bagaimana jika rumah yang telah kita tempati menjadi tempat yang malah membuat khawatir.
Seperti yang dialami warga RT 22 Kecamatan Karang Jaya Kecamatan Gandus, Rabu (9/8/2017).
Bagaimana tidak, guncangan keras setiap malamnya selalu menghantam rumah milik warga.
Layaknya gempa bumi, kerasnya guncangan membuat rumah warga sekitar mengalami keretakan dan terancam roboh.
Efendi Sari (56) menjadi korban yang setiap harinya harus dilanda rasa ketakutan.
Goncangan yang dirasakan oleh warga berasal dari banyaknya mobil besar yang melintasi jalan.
Setiap malamnya warga yang sedang tertidur nyenyak seketika harus terbangun akibat terguncang getaran kuat dari mobil besar yang melintas.
Bobot mobil yang berat membuat kondisi jalanan sendiri sudah sangat memprihatinkan, Jalan cor yang memiliki panjang 20 meter dan memiliki ketebalan 50 sentimeter sudah dalam keadaan retak.
Dan bukan hanya retak, disamping jalan juga terdapat rongga besar.
"Jalan disini amblas karena didasar jalan terdapat aliran pipa penyalur air yang mengalami kebocoran, sehingga tanah menjadi gembur jalan pun amblas kedalam", jelas Efendi.
Belum lagi dengan hantaman mobil besar yang bisa membuat getaran dahsyat, akibatnya hampir seluruh rumah warga retak parah dibagian tembok rumah.
Panjangnya retakan membuat rumah seperti terbagi dua, begitupun dengan lantai rumah yang juga retak bergelombang.
"Kami sangat sulit untuk tidur, goncangan akan menghantam rumah kami saat mobil besar melintasi jalan, belum lagi dengan bahaya yang selalu mengintai keselamatan, rumah yang retak akibat goncangan sewaktu - waktu bisa roboh dan menimpa", tegasnya.
Selain mengalami kesulitan tidur ketika malam hari datang, warga setempat juga terserang debu - debu tebal yang keluar dari sela - sela rongga jalan.
Dampak dari kerusakan jalan tersebut sangatlah berbahaya, udara yang tidak sehat bisa mengakibatkan warga yang menghirup debu bisa terserang penyakit.
"Saya dan keluarga sulit tidur dan rumah kami juga retak dan belum lagi debu yang harus kami hirup setiap harinya", ungkapnya.
Istilah itu sering kali dipakai untuk menandakan bahwa rumah adalah tempat seseorang untuk kembali.
Itu juga yang menyebabkan orang-orang rantauan rela mudik ke kampung halaman.
Demi kembali ke rumah dan bertemu keluarga yang mendiami rumah tersebut.
Saat ini untuk memiliki rumah terkadang orang rela mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.
Ada pula yang mengajukan kredit perumahan rakyat.
Semua itu dilakukan demi memiliki rumah idaman.
Lantas bagaimana jika rumah yang telah kita tempati menjadi tempat yang malah membuat khawatir.
Seperti yang dialami warga RT 22 Kecamatan Karang Jaya Kecamatan Gandus, Rabu (9/8/2017).
Bagaimana tidak, guncangan keras setiap malamnya selalu menghantam rumah milik warga.
Layaknya gempa bumi, kerasnya guncangan membuat rumah warga sekitar mengalami keretakan dan terancam roboh.
Efendi Sari (56) menjadi korban yang setiap harinya harus dilanda rasa ketakutan.
Goncangan yang dirasakan oleh warga berasal dari banyaknya mobil besar yang melintasi jalan.
Setiap malamnya warga yang sedang tertidur nyenyak seketika harus terbangun akibat terguncang getaran kuat dari mobil besar yang melintas.
Bobot mobil yang berat membuat kondisi jalanan sendiri sudah sangat memprihatinkan, Jalan cor yang memiliki panjang 20 meter dan memiliki ketebalan 50 sentimeter sudah dalam keadaan retak.
Dan bukan hanya retak, disamping jalan juga terdapat rongga besar.
"Jalan disini amblas karena didasar jalan terdapat aliran pipa penyalur air yang mengalami kebocoran, sehingga tanah menjadi gembur jalan pun amblas kedalam", jelas Efendi.
Belum lagi dengan hantaman mobil besar yang bisa membuat getaran dahsyat, akibatnya hampir seluruh rumah warga retak parah dibagian tembok rumah.
Panjangnya retakan membuat rumah seperti terbagi dua, begitupun dengan lantai rumah yang juga retak bergelombang.
"Kami sangat sulit untuk tidur, goncangan akan menghantam rumah kami saat mobil besar melintasi jalan, belum lagi dengan bahaya yang selalu mengintai keselamatan, rumah yang retak akibat goncangan sewaktu - waktu bisa roboh dan menimpa", tegasnya.
Selain mengalami kesulitan tidur ketika malam hari datang, warga setempat juga terserang debu - debu tebal yang keluar dari sela - sela rongga jalan.
Dampak dari kerusakan jalan tersebut sangatlah berbahaya, udara yang tidak sehat bisa mengakibatkan warga yang menghirup debu bisa terserang penyakit.
"Saya dan keluarga sulit tidur dan rumah kami juga retak dan belum lagi debu yang harus kami hirup setiap harinya", ungkapnya.