Sepeda motor merupakan jenis kendaraan bermotor paling diincar maling atau pencuri.
Pasalnya, selain karena jumlahnya, sepeda motor juga terbilang lebih mudah dibawa kabur dibanding mobil.
Ada kunci T dan cairan untuk menjebol secure key shutter, misalnya, yang membuat maling atau pencuri mampu membawa kabur sepeda motor hanya dalam hitungan detik.
Anda pemilik sepeda motor, harus selalu waspada setiap kali memarkir, baik di tempat parkir yang dilengkapi petugas keamanan, maupun yang tak dilengkapi.
Demikian halnya pula jika memarkir di halaman rumah.
Tak menutup kemungkinan jika sepeda motor anda sedang menjadi incaran pelaku kejahatan, tanpa disadari.
Makanya, anda harus tahu bagaimana cara memarkir sepeda motor yang aman sehingga maling atau pencuri sulit membawa kabur milik anda.
Satu di antara cara aman adalah mengubah arah kunci stang.
Lazimnya, arah kunci stang ke kiri, sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Padahal, yang lebih aman adalah ke kanan.
Dikutip dari laman Hondacengkareng.com, jika arah kunci stang ke kiri, maka secara otomatis anda memberi banyak ruang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi.
kunci stang 1
(HONDACENGKARENG.COM)
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ruang gerak untuk membobol lebih bebas dan resiko motor anda hilang semakin besar.
Tidak banyak yang mengetahui tentang arah kunci stang ke kanan ini sangat bermanfaat dibanding kunci stang ke kiri.
Ruang gerak untuk membobol dengan menggunakan kunci T akan terasa tidak bebas dan lebih sempit.
Silakan perhatikan gambar di bawah ini.
kunci kanan 1
(HONDACENGKARENG.COM)
kunci kanan 2
(HONDACENGKARENG.COM)
Si maling atau pencuri akan susah dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding arah ke kiri.
Informasi ini memang tidak menjamin motor anda tidak dicuri tetapi apa salahnya mengubah kebiasaan kita agar motor kita semakin sulit dicuri.
Bahaya! Jangan Panaskan Motor Injeksi Lebih dari 1 Menit
Bagi sebagian orang, memanaskan sepeda motor adalah ritual wajib sebelum berkendara.
Padahal, saat ini perkembangan teknologi sepeda motor saat ini sudah tergolong maju dan tidak mengharuskan sepeda motor dipanaskan dalam waktu lama di pagi hari.
Dikutip dari KompasOtomotif, sektor mesin adalah salah satu bagian yang mendapat sentuhan teknologi terbaru dari perkembangan sepeda motor, demi mengejar efisiensi bahan bakar.
Positifnya, mesin dengan teknologi Fuel Injection (FI/injeksi), sudah tidak lagi perlu dipanaskan layaknya motor dengan sistem karburator.
Hal tersebut dijelaskan oleh Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Menurut Edi, kebutuhan bahan bakar untuk mesin dengan sistem injeksi sudah diatur oleh Engine Control Module (ECM), jadi tak perlu menarik handel gas ketika dipanasi.
”Cukup panaskan 30 detik dan maksimal satu menit dan biarkan stasioner. Oli sudah dapat bersirkulasi dengan baik pada putaran mesin stasioner. Tidak perlu digeber-geber karena akan sia-sia,” ujar Edi saat berbincang dengan KompasOtomotif beberapa waktu lalu.
Pemborosan
Edi melanjutkan, bila sering atau terlalu lama memanaskan mesin maka efek buruknya tentu saja pemborosan bahan bakar.
"Terlalu lama memanaskan mesin makan bensin terbuang begitu saja, lebih baik bensin digunakan untuk berkendara di jalan."
Honda Vario 150 eSP
Honda Vario 150 eSP
Kemungkinan lainnya, tambah Edi, adalah komponen seperti knalpot akan mengalami panas berlebihan.
Ini berpotensi bisa merusak cat knalpot tersebut.
Sekalipun tidak dipanaskan, mesin dengan teknologi injeksi juga sudah siap dibawa berkendara.
Kecil kemungkinan akan ada gejala mesin tersendat (brebet) karena kurang panas, seperti yang sering dialami sepeda motor dengan karburator.
Buktinya adalah tidak adanya tuas choke di mesin injeksi.
Pada mesin karburator, choke digunakan untuk membantu ketika mesin sulit dihidupkan.
Edi menjelaskan, sepeda motor fuel injection tidak memerlukan choke, karena sudah mempunyai sensor yang mendeteksi suhu mesin.(*)
Pasalnya, selain karena jumlahnya, sepeda motor juga terbilang lebih mudah dibawa kabur dibanding mobil.
Ada kunci T dan cairan untuk menjebol secure key shutter, misalnya, yang membuat maling atau pencuri mampu membawa kabur sepeda motor hanya dalam hitungan detik.
Anda pemilik sepeda motor, harus selalu waspada setiap kali memarkir, baik di tempat parkir yang dilengkapi petugas keamanan, maupun yang tak dilengkapi.
Demikian halnya pula jika memarkir di halaman rumah.
Tak menutup kemungkinan jika sepeda motor anda sedang menjadi incaran pelaku kejahatan, tanpa disadari.
Makanya, anda harus tahu bagaimana cara memarkir sepeda motor yang aman sehingga maling atau pencuri sulit membawa kabur milik anda.
Satu di antara cara aman adalah mengubah arah kunci stang.
Lazimnya, arah kunci stang ke kiri, sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Padahal, yang lebih aman adalah ke kanan.
Dikutip dari laman Hondacengkareng.com, jika arah kunci stang ke kiri, maka secara otomatis anda memberi banyak ruang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi.
kunci stang 1
(HONDACENGKARENG.COM)
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ruang gerak untuk membobol lebih bebas dan resiko motor anda hilang semakin besar.
Tidak banyak yang mengetahui tentang arah kunci stang ke kanan ini sangat bermanfaat dibanding kunci stang ke kiri.
Ruang gerak untuk membobol dengan menggunakan kunci T akan terasa tidak bebas dan lebih sempit.
Silakan perhatikan gambar di bawah ini.
kunci kanan 1
(HONDACENGKARENG.COM)
kunci kanan 2
(HONDACENGKARENG.COM)
Si maling atau pencuri akan susah dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding arah ke kiri.
Informasi ini memang tidak menjamin motor anda tidak dicuri tetapi apa salahnya mengubah kebiasaan kita agar motor kita semakin sulit dicuri.
Bahaya! Jangan Panaskan Motor Injeksi Lebih dari 1 Menit
Bagi sebagian orang, memanaskan sepeda motor adalah ritual wajib sebelum berkendara.
Padahal, saat ini perkembangan teknologi sepeda motor saat ini sudah tergolong maju dan tidak mengharuskan sepeda motor dipanaskan dalam waktu lama di pagi hari.
Dikutip dari KompasOtomotif, sektor mesin adalah salah satu bagian yang mendapat sentuhan teknologi terbaru dari perkembangan sepeda motor, demi mengejar efisiensi bahan bakar.
Positifnya, mesin dengan teknologi Fuel Injection (FI/injeksi), sudah tidak lagi perlu dipanaskan layaknya motor dengan sistem karburator.
Hal tersebut dijelaskan oleh Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Menurut Edi, kebutuhan bahan bakar untuk mesin dengan sistem injeksi sudah diatur oleh Engine Control Module (ECM), jadi tak perlu menarik handel gas ketika dipanasi.
”Cukup panaskan 30 detik dan maksimal satu menit dan biarkan stasioner. Oli sudah dapat bersirkulasi dengan baik pada putaran mesin stasioner. Tidak perlu digeber-geber karena akan sia-sia,” ujar Edi saat berbincang dengan KompasOtomotif beberapa waktu lalu.
Pemborosan
Edi melanjutkan, bila sering atau terlalu lama memanaskan mesin maka efek buruknya tentu saja pemborosan bahan bakar.
"Terlalu lama memanaskan mesin makan bensin terbuang begitu saja, lebih baik bensin digunakan untuk berkendara di jalan."
Honda Vario 150 eSP
Honda Vario 150 eSP
Kemungkinan lainnya, tambah Edi, adalah komponen seperti knalpot akan mengalami panas berlebihan.
Ini berpotensi bisa merusak cat knalpot tersebut.
Sekalipun tidak dipanaskan, mesin dengan teknologi injeksi juga sudah siap dibawa berkendara.
Kecil kemungkinan akan ada gejala mesin tersendat (brebet) karena kurang panas, seperti yang sering dialami sepeda motor dengan karburator.
Buktinya adalah tidak adanya tuas choke di mesin injeksi.
Pada mesin karburator, choke digunakan untuk membantu ketika mesin sulit dihidupkan.
Edi menjelaskan, sepeda motor fuel injection tidak memerlukan choke, karena sudah mempunyai sensor yang mendeteksi suhu mesin.(*)