Sebelum Tidur... Istri Memberi Kode Ingin Cerai pada Suami.... Tapi Jawaban Sang Suami Langsung Membuatnya Menangis Keras!!

Tahun itu, si istri mengenal seorang pria lain di luar. Ia merasa pria itu sungguh berbeda, pria itu sangat romantis dan penuh daya tarik, setiap saat bertemu dengan pria tersebut ia merasa hatinya yang sudah dingin dan bosan langsung terobati dan “panas” akan gairah cinta kembali.







Sudah beberapa tahun lamanya, ia merasa penat, ia terus mengurung diri di rumah, tiduran di sofa bahkan bisa tidak makan seharian. Tapi semenjak bertemu pria tersebut, segalanya berubah, ia merasa semangat hidup kembali menghampirinya…



Sang suami langsung merasakan keanehan pada istrinya dan bertanya, “Kamu di luar sana ketemu pria lain yang tertarik padamu, ya?”



Si istri pun langsung menganggukkan kepala dan menjawab iya..



Suami pun membalas, “Wah, bagus, dong! Tapi hati- hati, harus jaga ‘jarak’!”



Si istri pun merasa bingung, ini seharusnya bukan kalimat yang bisa dikatakan suami.

“Kenapa harus jaga jarak? Boleh gak terus jalankan sampai kita cerai?”, tanya istri penasaran.



Suami pun menjawab, “Tidak bisa, makanya sekarang aku memperingatkan kamu.”



“Ini yang namanya pernikahan, kalau kamu perhatikan di luar sana, pasti banyak sekali suami istri yang keadaannya sama seperti kita saat ini. Bila yang dimiliki kedua orang hanya ‘perasaan cinta’, maka keduanya suatu saat pasti akan lelah. Kita sudah menikah bertahun- tahun, kita sudah mengenal satu sama lain dengan baik, kita saling sentuh ini itu sudah seperti menyentuh punya pribadi, di antara kita bukan lagi ada perasaan cinta namun sudah kepemilikan. Kamu kini bertemu pria lain yang memberimu sensasi berbeda, makanya kamu merasa ia baik, sedangkan kita tidak. Tapi apa ini benar? Sama sekali salah! Kalau kamu menikah dengannya, kamu pasti akan sadar kalau pernikahan kita sudah yang paling tepat. Belum tentu kamu bisa mendapatkan kehidupan seperti ini bila menikah dengan pria tersebut!



Semua ini karena kita berdua sudah tidak ada pembatas hati. Kita punya anak, membeli dan membangun rumah keluarga bersama. Perjuangan yang kita lakukan selama ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membahagiakan keluarga dan anak. Sedangkan kamu dengan pria itu? Dari awal kalian sudah berasal dari dua keluarga yang berbeda, ia punya seorang putri, kamu punya seorang putra, lama- kelamaan mereka akan saling bersaing dan akhirnya selamanya tidak akan mendapatkan keseimbangan keluarga. Saat ada perasaan muncul, semuanya tampak sangat nyaman dan indah, tapi kalau perasaan tersebut sudah hilang, pria tersebut akan menjadi orang asing bagimu! Jangan sampai kamu menyesal bila saat itu tiba.. Jadi, kalau kamu masih merasa  pria tersebut lebih baik, silakan pilih dia..”

Perkataan suaminya ini langsung membuat si istri menangis keras. Entah kenapa saat itu ia langsung ingin memeluk erat suaminya dan minta maaf. Sejak saat itu si istri pun tidak pernah lagi membahas tentang cerai.



Ya, yang namanya pernikahan pasti ada saatnya akan terasa hambar, karena pernikahan bukanlah perasaan cinta yang disatukan melainkan kerjasama dan komitmen. Komitmen yang terikat ini juga disertai tugas dan tanggung jawab, dari awalnya pernikahan memang bukan untuk mengejar keromantisan. Manusia bisa berubah, bila pernikahan hanya bergantung pada  perasaan, maka pernikahan tersebut pasti tidak akan bertahan lama, perasaan cinta bisa sewaktu- waktu hilang,sob!

Banyak sekali orang yang jatuh dalam rasa hambar, lalu melupakan tanggung jawab, karena itu mengingatkan akan komitmen pernikahan ini sangat penting. Kita harus belajar menghargai orang- orang di sisi kita saat ini.



Wanita harus belajar mengontrol perasaan dan mempertahankan komunikasi dengan pasangannya. Harus belajar memiliki hati yang memaklumi, percaya dan mengerti!



Pria harus belajar mengasihi dan memperhatikan istri. Satu kalimat sederhana dari mulutmu bisa membuat istrimu  mengerjakan segala sesuatu tanpa keluhan dan penyesalan!



Tingkat tertinggi dari perasaan cinta kasih yang berkomitmen adalah perasaan hambar bertahun- tahun, namun tetap tidak berpisah meski bertengkar, tidak pergi meskipun marah.

Meski kamu sudah berusaha setengah mati untuk menjadi langsing dan cantik, bila seseorang tidak mencintaimu, ia tetap tidak akan mencintaimu. Orang yang sungguh- sungguh mencintaimu tidak akan pernah mempedulikan fisik, mau kamu menjadi gemuk, jelek, kendor apa pun itu, orang tersebut tidak akan merubah sikap dan perhatiannya padamu.



Uang, tidak mungkin memeliharamu seumur hidup. Pria, juga tidak akan memujamu seumur hidup. Pria harus dibawa untuk menemani hari- harimu, bukannya untuk diperbandingkan. Jadi jangan mencari pria hanya karena tampan dan kaya, carilah pria yang menyayangimu dan bisa mengerti dirimu apa adanya dengan sepenuh hati.
Comments
0 Comments