Mertua Suruh Ia Nikahi Adik Iparnya.. Namun Rahasia Terbongkar Saat Malam Pertama

Ketika ditinggal meninggal istri,banyak lelaki yang ingin menikah lagi.
Begitu juga halnya dengan seorang lelaki yang sebut saja namanya Izam.
Izam dipaksa menikah dengan adik iparnya sendiri selepas kematian isteri beberapa bulan lalu.





Dilansir dari eberita ia menceritakan pengalamannya yang unik.
“Mulanya terasa kesepian, tak ada tempat untuk mencurahkan isi hati."
"Aku dipaksa menikah dengan adik ipar sendiri selepas istri meninggal dunia akibat terlibat dalam sebuah kecelakaan di jalan raya.

Pada awalnya,saya mengambil dari sisi baiknya.
Saya yang memiliki seorang anak perempuan, juga berperan penting dalam hal ini.
Ditengah kesedihan saya ditinggal istri, saya yang merupakan yatim piatu menganggap keluarga mertua adalah keluarga sendiri.
Mereka meminta saya, untuk menikahi adik istri saya sendiri.
Alasan mereka adalah biar ada yang menjaga anak saya yang masih berusia 4 tahun.

Seketika saya terkejut dan memikirkan segalanya.
Membuang yang keruh mengambil yang jernih.
Namun selepas saya setuju semua rahasia terbongkar di malam pertama.
Dia adik ipar saya, boleh dikatakan seorang yang kuat agama.
Kadang-kadang wajahnya juga mengingatkan saya kepada istri.

Sekilas pandang memang tiada cacat cela baik perangai maupun fisik.
Tentu dia adalah wanita idaman setiap lelaki,tapi saya mulai terpikir
“kenapa harus saya?"
Upacara pernikahan pun terus dilangsungkan dengan ala kadarnya.
Saya mulai curiga, ada apa sebenarnya?
Itulah pikiran yang bermain di kepala hingga pada malam pertama semuanya terbongkar.

Ternyata dia sudah mengandung anak luar nikah.
Hasil hubungan dengan lelaki yang dia kenali di media sosial.
Saat dia menceritakan semuanya, hati itu bagai ditusuk dengan jarum panas.
Geram, marah bahkan saya hampir memukulnya.
Tapi Alhamdulillah saya masih dapat mengawal perasaan saat itu.

Saya dijadikan pengganti pria yang menghamilinya oleh keluarga yang saya hormat dan percayai selama ini.
Istri menangis dan meminta ampun kepada saya.
Dia juga tidak memaksa saya untuk melayani dia layaknya seorang istri jika tidak mau.
Tapi setidaknya dia mau saya membiarkan dia mendapatkan status istri untuk menutup aib tersebut.
Sudah seminggu kami menikah, tapi masih belum ada kata putus.

Saya marah telah dijadikan tumbal tanpa sadar.
Tapi saat melihat senyum bahagia anak bersama istri membuat pikiran itu hilang seketika.
Aku hanya mampu berserah kepada Allah, semoga aku mampu memaafkan dan menerima semua ini dengan hati yang ikhlas
Comments
0 Comments