Kanker menjadi salah satu momok menakutkan di dunia.
Sosialisasi pencegahan kanker sudah ramai dilakukan di berbagai tempat.
Penderita kanker terutarama stadium akhir memiliki kemungkinan meninggal dunia lebih tinggi.
Oleh karena itu semenjak dini kita perlu waspada terhadap penyakit ini.
Kanker bisa menimpa semua kalangan gak hanya orang dewasa, bahkan anak balita pun bisa terkena kanker.
Salah satu yang perlu kita waspadai juga adalah pemakaian sabun triclosan.
Sabun mengandung zat triclosan yang sering disebut sebagai sabun anti bakteri, kini dilarang peredarannya.
Triclosan adalah bahan kimia yang bersifat keras, bahkan dalam sebuah penelitian dan disebut bisa memicu timbulnya kanker.
Bahan kimia bersifat keras yang menyebabkan kulit jadi kering, sensitif, memicu gangguan hormon, mengganggu fungsi otot hingga jadi pemicu ternyangkitnya kanker.
Dilansir dari laman Science Daily, sebuah penelitian oleh ilmuwan University of California, San Diego School of Medicine menggunakan hewan sebagai percobaan untuk menguji produk anti bakteri.
Hasilnya mengungkapkan, tikus laboratorium yang digunakan dalam penelitian mengalami fibrosis hati dan kanker akibat zat triclosan.
Metode mekanisme molekuler yang diterapkan sejajar dengan manusia, tandanya manusia pun mengalami resiko yang sama bila memakai zat triclosan dalam keseharian.
Zat triclosan juga menyimpan dalam lemak tubuh atau bersifat klorofenol yaitu pemicu munculnya kanker, terutama kanker hati dan kulit.
Sosialisasi pencegahan kanker sudah ramai dilakukan di berbagai tempat.
Penderita kanker terutarama stadium akhir memiliki kemungkinan meninggal dunia lebih tinggi.
Oleh karena itu semenjak dini kita perlu waspada terhadap penyakit ini.
Kanker bisa menimpa semua kalangan gak hanya orang dewasa, bahkan anak balita pun bisa terkena kanker.
Salah satu yang perlu kita waspadai juga adalah pemakaian sabun triclosan.
Sabun mengandung zat triclosan yang sering disebut sebagai sabun anti bakteri, kini dilarang peredarannya.
Triclosan adalah bahan kimia yang bersifat keras, bahkan dalam sebuah penelitian dan disebut bisa memicu timbulnya kanker.
Bahan kimia bersifat keras yang menyebabkan kulit jadi kering, sensitif, memicu gangguan hormon, mengganggu fungsi otot hingga jadi pemicu ternyangkitnya kanker.
Dilansir dari laman Science Daily, sebuah penelitian oleh ilmuwan University of California, San Diego School of Medicine menggunakan hewan sebagai percobaan untuk menguji produk anti bakteri.
Hasilnya mengungkapkan, tikus laboratorium yang digunakan dalam penelitian mengalami fibrosis hati dan kanker akibat zat triclosan.
Metode mekanisme molekuler yang diterapkan sejajar dengan manusia, tandanya manusia pun mengalami resiko yang sama bila memakai zat triclosan dalam keseharian.
Zat triclosan juga menyimpan dalam lemak tubuh atau bersifat klorofenol yaitu pemicu munculnya kanker, terutama kanker hati dan kulit.