Obat-obatan terlarang jenis flakka dan PCC baru-baru ini membuat heboh warganet. Efek sampingnya membuat penggunanya bertingkah seperti zombie beneran hingga otak hancur.
Ketua Umum Granat (Gerakan Nasional Anti Narkotika) Henry Yosodiningrat mengatakan, flakka dan PCC punya zat aktif berupa fentanyl derifat. Zat ini memiliki potensi 10.000 kali lebih dahsyat dibanding heroin dan morfin.
Selain itu, barang laknat tersebut juga mengandung senyawa kimia berupa MDPV (Methylenedioxypyrovalerone).
“Flakka dan PCC memiliki potensi 100 kali lebih kuat daripada heroin. Ini adalah jenis narkoba baru yang sangat berbahaya,” ujar Henry, Selasa (30/5/2017).
Henry mengatakan, padahal sebelumnya obat sejenis flakka digunakan sebagai obat-obatan. Hingga akhirnya ditemukan senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan penggunanya berada dalam fase ilusi akut. Senyawa tersebut merangsang bagian otak yang mengatur hormon dopamin, serotonin dan mood.
Dalam sejumlah kasus, pengguna pil zombie ini meraini merasa lebih kuat, percaya diri bahkan sampai-sampai ada yang menjadi gila. Seperti yang terjadi di Kendari baru-baru ini.
Ada juga seorang gadis yang berlari di jalanan umum sambil berteriak bahwa dia adalah setan. Efek-efek tersebut yang dilihat orang seperti zombie.
“Awalnya barang tersebut diproduksi sebagai obat sintetis pada 2012. Obat ini kemudian dilarang penggunaanya karena para dokter menemukan zat yang sangat berbahaya pada obat ini. Para dokter kemudian meningkatkan level yang sebelumnya terkategori obat sintetis menjadi narkoba paling berbahaya. Kandungany senyawa di dalamnya meninggalkan efek yang lebih tahan lama,” jelas Henry.
“Efek seperti sakau yang ditimbulkan flakka dan PCC hanya berlangsung beberapa jam. Namun dapat terjadi secara permanen pada otak. Bahkan tidak hanya tinggal di otak, obat ini juga dapat menghancurkan otak karena akan berkeliaran lebih lama dari kokain,” imbuhnya.
Henry mengatakan agar masyarakat Indonesia waspada dan segera melaporkan kepada pihak terkait jika menemukan narkoba jenis tersebut.
Cerita Siswa SMA di Kendari Diberi Obat PCC Gratis
Satu persatu korban obat PCC di Kendari angkat bicara. Ada siswa SMA mengaku diberi obat PCC gratis untuk coba-coba. Tega betul pelakunya!
Di RSJ Kendari, seorang bidan yang enggan disebut namanya. anaknya yang masih kelas 1 SMU pun menjadi korban obat PCC.
A terpaksa harus izin selama beberapa hari karena kondisinya tidak memungkinkan untuk masuk sekolah. Kabar baiknya, meskipun sejak Selasa anaknya masuk ke rumah sakit, namun hari Kamis (14/9/2017) sudah bisa pulang ke rumah dan dilakukan rawat jalan.
“Beberapa bulan yang lalu ada teman saya yang kasih obat, dua butir dan gratis. Tapi setelah itu saya beli obatnya dengan harga Rp. 25.000 satu paket,” terangnya, saat berbincang di teras UGD RSJ.
Sang ibu sendiri menuturkan anaknya selama ini tidak memiliki perilaku aneh, dalam pergaulan juga biasa saja seperti anak remaja umumnya. Dia heran ketika anaknya pada Selasa kemarin tiba-tiba badannya panas dan berhalusinasi.
“Awalnya saya bawa ke Rumah Sakit Bahtera Mas, namun setelah pulang ke rumah saya lihat perilakunya masih aneh, seperti kurang sadar, sehingga saya berinisiatif untuk bawa ke RSJ,” terangnya.
Pagi hari ia membawa anaknya ke RSJ dan siang harinya sudah diperbolehkan untuk pulang dan melakukan rawat jalan. Atas kejadian tersebut, sang ibu akan lebih berhati-hati lagi.
“Ke depannya pergaulan harus lebih diperhatikan, untuk keluar malam juga mungkin sudah akan dibatasi karena bahaya anak-anak sekarang jika tidak diawasi ketat,” ujarnya.
Sumber:kabarmakkah.com
Ketua Umum Granat (Gerakan Nasional Anti Narkotika) Henry Yosodiningrat mengatakan, flakka dan PCC punya zat aktif berupa fentanyl derifat. Zat ini memiliki potensi 10.000 kali lebih dahsyat dibanding heroin dan morfin.
Selain itu, barang laknat tersebut juga mengandung senyawa kimia berupa MDPV (Methylenedioxypyrovalerone).
“Flakka dan PCC memiliki potensi 100 kali lebih kuat daripada heroin. Ini adalah jenis narkoba baru yang sangat berbahaya,” ujar Henry, Selasa (30/5/2017).
Henry mengatakan, padahal sebelumnya obat sejenis flakka digunakan sebagai obat-obatan. Hingga akhirnya ditemukan senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan penggunanya berada dalam fase ilusi akut. Senyawa tersebut merangsang bagian otak yang mengatur hormon dopamin, serotonin dan mood.
Dalam sejumlah kasus, pengguna pil zombie ini meraini merasa lebih kuat, percaya diri bahkan sampai-sampai ada yang menjadi gila. Seperti yang terjadi di Kendari baru-baru ini.
Ada juga seorang gadis yang berlari di jalanan umum sambil berteriak bahwa dia adalah setan. Efek-efek tersebut yang dilihat orang seperti zombie.
“Awalnya barang tersebut diproduksi sebagai obat sintetis pada 2012. Obat ini kemudian dilarang penggunaanya karena para dokter menemukan zat yang sangat berbahaya pada obat ini. Para dokter kemudian meningkatkan level yang sebelumnya terkategori obat sintetis menjadi narkoba paling berbahaya. Kandungany senyawa di dalamnya meninggalkan efek yang lebih tahan lama,” jelas Henry.
“Efek seperti sakau yang ditimbulkan flakka dan PCC hanya berlangsung beberapa jam. Namun dapat terjadi secara permanen pada otak. Bahkan tidak hanya tinggal di otak, obat ini juga dapat menghancurkan otak karena akan berkeliaran lebih lama dari kokain,” imbuhnya.
Henry mengatakan agar masyarakat Indonesia waspada dan segera melaporkan kepada pihak terkait jika menemukan narkoba jenis tersebut.
Cerita Siswa SMA di Kendari Diberi Obat PCC Gratis
Satu persatu korban obat PCC di Kendari angkat bicara. Ada siswa SMA mengaku diberi obat PCC gratis untuk coba-coba. Tega betul pelakunya!
Di RSJ Kendari, seorang bidan yang enggan disebut namanya. anaknya yang masih kelas 1 SMU pun menjadi korban obat PCC.
A terpaksa harus izin selama beberapa hari karena kondisinya tidak memungkinkan untuk masuk sekolah. Kabar baiknya, meskipun sejak Selasa anaknya masuk ke rumah sakit, namun hari Kamis (14/9/2017) sudah bisa pulang ke rumah dan dilakukan rawat jalan.
“Beberapa bulan yang lalu ada teman saya yang kasih obat, dua butir dan gratis. Tapi setelah itu saya beli obatnya dengan harga Rp. 25.000 satu paket,” terangnya, saat berbincang di teras UGD RSJ.
Sang ibu sendiri menuturkan anaknya selama ini tidak memiliki perilaku aneh, dalam pergaulan juga biasa saja seperti anak remaja umumnya. Dia heran ketika anaknya pada Selasa kemarin tiba-tiba badannya panas dan berhalusinasi.
“Awalnya saya bawa ke Rumah Sakit Bahtera Mas, namun setelah pulang ke rumah saya lihat perilakunya masih aneh, seperti kurang sadar, sehingga saya berinisiatif untuk bawa ke RSJ,” terangnya.
Pagi hari ia membawa anaknya ke RSJ dan siang harinya sudah diperbolehkan untuk pulang dan melakukan rawat jalan. Atas kejadian tersebut, sang ibu akan lebih berhati-hati lagi.
“Ke depannya pergaulan harus lebih diperhatikan, untuk keluar malam juga mungkin sudah akan dibatasi karena bahaya anak-anak sekarang jika tidak diawasi ketat,” ujarnya.
Sumber:kabarmakkah.com