Pernikahan merupakan ikatan pemersatu antara laki-laki
dan perempuan untuk membina keluarga yang diridhai oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan bagi para lelaki untuk dapat memilih calon istri yang sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga dapat menjadikan kehidupan rumah tangga sebagai ladang pahala.
dan perempuan untuk membina keluarga yang diridhai oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan bagi para lelaki untuk dapat memilih calon istri yang sesuai dengan tuntunan agama. Sehingga dapat menjadikan kehidupan rumah tangga sebagai ladang pahala.
Selain itu, seorang istri merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan seorang suami. Dimana sikapnya yang lembut dan pribadinya yang shalehah dapat menjadi penyemangat bagi sang suami untuk bisa memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Akan tetapi, seorang istri juga berperan sebagai salah satu faktor yang bisa menghancurkan indahnya kehidupan rumah tangga.
Hal ini dapat terjadi apabila sang istri bersikap yang tidak baik terhadap suaminya. Bahkan dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ath-Tabrani, Al-Bazzar serta Imam Al-Hakim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyebutkan tentang 3 ciri wanita yang merupakan istri pembawa sial. Lantas, apasajakah ketiga ciri tersebut ?
Dalam sebuah riwayat, disebutkan dari Sahal bin Saad juga bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jika (kesialan itu) terdapat pada sesuatu, maka ia terdapat pada kuda, istri, dan tempat tinggal. (HR. Bukhari)
1. Jika di lihat, dia menjengkelkan
Ciri pertama dari istri yang membawa sial adalah apabila dilihat, dia menjengkelkan. tentunya seorang suami sangat mengharapkan agar ketika ia melihat istrinya, maka timbullah rasa kasih sayangnya kepada sang istri. Akan tetapi, apabila disaat ia melihat istrinya, namun yang timbul adalah rasa jengkel, maka tentu saja hal ini akan berdampak kepada kehidupan rumah tangganya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa seorang suami yang telah letih bekerja mencari nafkah, tentunya mengharapkan agar sang istri menyambutnya dengan senyuman yang manis dan tubuh yang harum. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi rasa lelah dan letihnya dalam bekerja.
Akan tetapi, apabila ternyata sang istri justru tampil apa adanya dengan wajah yang cemberut, tubuh yang bau dan kumal, maka tentu saja sang suami akan merasa jengkel. Sebab sang istri bukannya membantunya menghilangkan penat namun malah membuatnya semakin tidak bersemangat.
Oleh sebab itulah, di dalam Islam sangat dianjurkan bagi seorang istri untuk selalu tampil menarik bagi suaminya, sehingga dapat
menambah kecintaan sang suami terhadap istrinya. Dengan begitu rumah tangga akan semakin bahagia dan damai.
2. Jika berkata, dia menyakiti
Ciri kedua seorang istri yang membawa sial adalah apabila ia berkata, maka semua perkataannya hanya menyakiti hati suaminya. Biasanya hal ini terjadi ketika seorang suami berbuat kesalahan yang menimbulkan kemarahan dari sang istri. Sehingga tidak jarang sang istri akhirnya mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati sang suami.
Padahal seorang istri sudah seharusnya bersikap dan bertutur kata yang lembut terhadap suaminya. Dan apabila ia sedang merasa marah terhadap sang suami, maka ada baiknya untuk tidak mengucapkan kata-kata yang akan menyakiti hati sang suami.
3. Jika ditinggal pergi, ia berkhianat
Ciri terakhir seorang istri yang membawa sial adalah apabila sang suami pergi meninggalkannya, maka ia berkhianat. Seorang istri memiliki kewajiban untuk menjaga kehormatan dan harta suaminya disaat sang suami pergi.
Sehingga apabila ternyata seorang istri justru berkhianat disaat sang suami sedang pergi, maka hal ini bukan saja akan menjadi kesialan bagi sang suami namun juga mendatangkan murka dari Allah SWT.
Demikianlah 3 ciri istri yang membawa sial bagi suaminya. Akan tetapi perlu diketahui pula bahwa sejatinya sikap istri yang seperti ini bisa diubah. Oleh sebab itu, seorang suami memegang peranan yang sangat penting, karena salah satu kewajiban suami adalah mengayomi serta menuntun sang istri agar bisa menjadi pasangan hidup yang baik.
Selain itu, seorang suami juga berkewajiban untuk memberikan pemahaman agama tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya. Sehingga sang istri dapat mengerti bahwa segala sikap dan perbuatannya tersebut adalah terlarang di dalam Islam. Dengan begitu sang istri dapat berubah, dan rumah tangga pun menjadi bahagia.